Aktivis Aliansi Pamungkas Banten Soroti Proyek Pengelolaan Konsolidasi Paving Block di SMPN Kota Serang.
Daftar Isi
Kota Serang – Proyek Pengelolaan Konsolidasi paving block di beberapa SMPN Kota Serang menuai sorotan. Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan ditemukan sejumlah kejanggalan pada kualitas pekerjaan, seperti pada permukaan paving yang bergelombang, material yang diduga berkualitas rendah, serta paving block yang pecah namun tetap dipasang.
Menurut sumber dari tim media yang di dapat, di lokasi pekerjaan pelaksana proyek jarang berada di lokasi. “Dari hasil pantauan kami media, pelaksana jarang ada di tempat. Beberapa kali awak media mencoba bertemu langsung di pokasi, namun tidak pernah berhasil.
"Salah satu pekerja di lokasi, yang enggan disebutkan namanya, mengakui hal serupa. "Pihak pelaksana jarang datang ke sini, Kang," ucapnya. Aktivis dan media menduga pihak pelaksana sengaja menghindar untuk menghindari konfirmasi terkait pelaksanaan proyek.
Sementara itu, Sarman Aktivis Kota Serang menegaskan. Proyek dengan nilai-nilai anggaran berdasarkan informasi pada papan proyek, kegiatan pemasangan paving block ini merupakan bagian dari program pengelolaan sekolah menengah pertama di wilayah Kota Serang. Proyek ini mencakup beberapa SMP, seperti SMPN 3, SMPN 5, SMPN 6, dan lainnya, dengan pelaksana CV. Alif & Co. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang 2024, dengan nilai kontrak sebesar Rp1.063.006.000 untuk waktu pelaksanaan 30 hari kalender," paparnya.
"Kuswandi, perwakilan dari LSM Siliwangi Bersatu, menyampaikan kritik terhadap teknis pelaksanaan pemasangan paving block yang dinilai tidak sesuai standar. Ia menyoroti bahwa proses tersebut terkesan dilakukan secara asal-asalan tanpa pemadatan menggunakan alat stamper untuk memadatkan agregat dan abu batu, sehingga hasil pemasangan paving block terlihat tidak merata dan kurang maksimal.
Lebih lanjut, Kuswandi juga menyoroti dugaan penggunaan material berkualitas rendah dalam proyek tersebut. Menurutnya, material yang digunakan tampak mudah patah dan gompal, yang mengindikasikan bahwa pelaksana proyek diduga hanya mementingkan keuntungan pribadi. Dugaan kuat, pelaksana hanya mencari keuntungan pribadi yang berpotensi mengarah pada tindakan korupsi,” tambahnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Kuswandi bersama rekan-rekan aktivis dan media berencana melakukan uji laboratorium untuk memastikan kualitas paving block yang digunakan. Kami akan melakukan uji laboratorium untuk membuktikan apakah material paving block tersebut sesuai standar kualitas dan kuantitas atau tidak. Ini adalah langkah serius kami sebagai pegiat sosial kontrol,” tutup Kuswandi," tutpnya.
Desakan untuk Evaluasi
Perkumpulan Aktivis Muda Pengawal Kesejahteraan Masyarakat Banten (Aliansi Pamungkas Banten) meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang untuk segera turun ke lapangan dan mengevaluasi proyek ini. “Kami meminta dinas terkait untuk melakukan cross-check terhadap kualitas pengerjaan. Ini penting agar anggaran yang sudah dialokasikan digunakan dengan maksimal dan tidak merugikan masyarakat," jelasnya.
Babay Muhedi, sebagai Koor Aliansi Pamungkas Banten mengatakan, dari banyak nya masukan dan aduan dari rekan-rekan media dan aktivis, sehingga menjadi perbincangan hangat, dan sesuai kesepakatan bersama, perkumpulan Aktivis Aliansi Pamungkas Banten berencana akan menggelar aksi besar-besaran setelah tahun baru guna menyampaikan aspirasi mereka secara langsung terhadap Dispenbud Kota Serang. Mereka menegaskan bahwa aksi ini akan dilakukan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku.
Catatan Khusus
"Kami para Aktivis, media, LSM, Ormas, Simpatisan Masyarakat sebagai pegiat sosial kontrol akan mengumpulkan beberapa data data serta dokumentasi pada kegiatan-kegiatan seperti Anggaran Dana BOS, PIP, Proyek Pemagaran Sekolah, Rehab Kelas dan lainya yang ada dalam lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kota Serang APBD Anggaran Tahun 2024," ungkap tim Aktivis dan media.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek Serta dinas terkait belum memberikan tanggapan meskipun telah dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp. Tim (Heri, SN, AP, Kuswandi)
Sumber Informasi: Aliansi Pamungkas Banten